Mengenai Saya

Foto saya
semarang, jawa tengah, Indonesia

Pengikut

Minggu, 04 Desember 2011

Perkembangan Perpustakaan di Era Globalisasi Informasi


Dampak perkembangan IPTEK do segala bidang memiliki implikasi terhadap pola pengembangan perpustakaan dan pusat-pusat informasi. Perpustakaan dan pusat informasi telah berhubungan dengan bahan pustaka dan informasi. Perpustakaan merupakan institusi yang dikelola pustakawan, jadi seorang pustakawan harus memiliki ketrampilan dan keahlian yangn memadai, yang mana harus ditunjang dengan pendidikan yang relevan karena pekerjaan ini merupakan pekerjaan professional. Perpustakaan merupakan lembaga pelayanan publik, diharapkan dapat berperan aktif mengikuti pola perkembangan informasi dan berupaya dalam menjembatani kebuuhan informasi penggunanya. Memasuki abad ke-21 bisa disebut abad informasi dimana antar dunia saling terikat oleh jaringan informasi global. Apa yang akan terjadi dan bagaimana menghadapinya? Kemudian apa dampaknya terhadap perpustakaan dan pusat-pusat informasi? Sebelum menjawab permasalahan tersebut mari lihat dulu ciri-ciri tahap perkembangan masyarakat. Ciri-ciri Tahapan Masyarakat:
No
Jenis Perubahan
Masyarakat Agraris
Masyarakat Industri
Masyarakat Informasi
1
Produk
Makanan
Barang
Informasi
2
Faktor Produksi
Tanah
Modal
Keahlian
3
Tempat Produksi
Rumah
Pabrik
Utulitas Informasi
4
Aktor
Petani/artis
Pekerja Pabrik
Teknisi
5
Sifat Teknologi
Berorientasi pada perkakas
Teknologi Tenaga
Eknologi Informasi
6
Faktor Petunjuk
Tradisi
Pertumbuhan Ekonom
Kodisifikasi Pengetahuan
7
Syarat Keberhasilan
Bicara
Pandai Bicara dan tulis
Pandai Media visual/aural/komputer
8
Prinsip Kesatuan
Regionalisme
Nasionalisme
Globalisasi
Dari tabel diatas dpt dilihat kesimpulan yaitu ada 5 masyarakat informasi yang terpenting: 1) Pendidikan 2) Media Komunikasi 3) Media Informasi 4) Layanan Informasi 5) Penelitian dan Perkembangan. Kelima pilar ini sangat berkaitan erat dengan eksistensi perpustakaan dan pusat-pusat informasi yang diharapkan dapat memberikan pelayanan informasi kepada pengguna melalui koleksi bahan pustaka yang didukung olej ilmu ppengetahuam dan teknologi. Pustakawan diharapkan mampu beradaptasi dengan kemajuan akan kebutuhan pengguna. Adapun tahap perkembangan perpustakaan:
  1. Perpustakaan konvensional / Tradisional Operasionalnya masih manual. Bahan Pustaka Berupa hardcopy
  2. Perpustakaan Terotomasi Operasionalnya berbasis komputer. Bahan Pustaka masih hardcopy
  3. Perpustakaan Hibrida / Alternatif Yaitu perpaduan perpustakaan konvensional dengan perpustakaan yang berbasis informasi elektronik
  4. Perpustakaan Digital Operasionalnya dengan teknologi informasi. Bahan Pustakanya berupa digital. Ada 3 hal utama yang terkait dengan perpustakaan digital yaitu tersedianya koleksi digital, adanya staf / petugas, dan akses oleh masyarakat luas. Informasi ini dapat diakses jarak jauh melalui jaringan intranet dan internet.
Diharapkan dengan perkembangan perpustakaan, pustakawan mampu lebih familiar dengan pengguna mauupun dengan teknologi informasi sehingga tampaklah arah menuju perputakaan masa depan. Adapun yang mampu mendukung perkembangan perpustakaan yaitu:
  1. Sistem manajemen Perpustakaan
  2. Sumber daya Manusia (brain ware)
  3. Layanan (sevice)
  4. Dana
  5. Fasilitas
Tren Perpustakaan Rekreatif Perpustakaan Rekreatif adalah bentuk perpustakaan yang didesain dengan sedemikian rupa dengan koleksi multi media, baik bahan pustaka tercetak maupun terekam. Bahan pustaka dimaksudkan berdifat ringan dengan tujuan untuk memberikan penyegaran kembali badan atau pikiran. Pengguna akan merasa lebih enjoy dan fresh melalui layanan perpustakaan rekreatif.  Perpustakaan rekreatif telah mulai diterapkan di perpustakaan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Perpustakaan ini dibagi 2 ruangan, yakni perpustakaan rekreatif yang berisi koleksi buku/tercetak dan perpustakaan rekretif yang berisi koleksi rekam, seperti ,VCD,DVD dan kaset. Perpustakaan tersebut didesain dengan nuansa yang santai dengan sistem layanan terbuka yang berbasis otomasi. Perabot dan desain ruangan dibuat berbeda dengan keadaan biasanya, sehingga tampaklah wajah/rupa yang baru. Penyajiannya dengan cara duduk di karpet (lesehan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar